(18) So Sorry

208 16 6
                                    




Anggota Bangtan sudah siap di area luas salah satu taman yang ada di Seoul. Mereka akan tampil di sana, menyanyi dan menari seperti yang sering mereka lakukan di akhir pekan. Orang-orang banyak yang berkerumun, ingin menyaksikan penampilan yang sepertinya menarik itu. Tak ketinggalan Jungra dan Chaeyeon yang berada pada barisan paling depan.

Bukan tanpa persiapan dan dilakukan begitu saja mengingat ini adalah penampilan pertama anggota Bangtan di tempat terbuka seperti ini. Tentu saja mereka tidak mungkin membeberkan identitas begitu saja. Bisa gawat jika orang tua tahu. Jadi mereka mengenakan masker untuk menutup bagian atas wajah mereka.

“Bangtan hwaiting!!!” Teriak Jungra dan Chaeyeon bersamaan.

Chaeyeon sangat bersemangat menyaksikan hal ini. Dia adalah maniak boy group, jadi dia akan sangat senang jika ada pertunjukan seperti ini. Terlebih sang kekasih ikut serta di sana. Pasti akan sangat keren.

“Aku jamin setelah menyaksikan mereka, kau akan menjadi penggemar mereka.” Ucap Jungra penuh semangat.

“Sekarang pun aku sudah menjadi penggemar mereka. Eonni, walau hanya berdiri saja mereka terlihat sangat keren.”

Jungra mengangguk setuju.

Tak berselang lama, musik diputar dan mulailah tujuh orang pria itu menari dan menyanyi. Sangat keren dan penuh semangat. Terlebih mereka membawakan lagu yang diciptakan sendiri oleh Yoongi dan Namjoon.

*

*

*

Penampilan telah usai setelah Bangtan membawakan tiga lagu. Kini Jungra dan Chaeyeon sedang duduk di salah satu bangku sambil menyaksikan anak-anak Bangtan yang sedang dikerumuni orang itu. Benar-benar seperti idola.

“Keren kan?” Tanya Jungra dengan tidak bersemangat. Bukan berarti dia tidak suka cita atau apa, hanya saja dia sudah lelah. Dia terus-terusan berteriak dengan semangat, ditambah dengan cuaca yang lumayan panas membuatnya kehabisan banyak energi.

Chaeyeon mengangguk. Dia pun sama lelahnya dengan Jungra.

“Aku sangat suka dengan Jimin Oppa.”

Seketika Jungra menoleh, wajahnya yang semula terlihat layu kini terlihat merekah. “Benarkah?”

Emm.” Chaeyeon mengangguk. “Aku sangat suka saat dia menari dan menyanyi. Benar-benar keren.”

Wuaaaa aku juga. Dia adalah bias-ku di Bangtan.”

“Benarkah?” Kini Chaeyeon ikut merekah seperti Jungra.

Jungra mengangguk. “Serius, Jimin itu sangat keren. Aku tidak tahu bagaimana menjabarkannya tapi dia benar-benar sangat berbeda saat sedang tampil. Cara dia menggerakkan tubuhnya itu benar-benar sangat pas, sangat memukau. Dan suaranya… Aaaaaa aku tidak tahu harus bagaimana tapi yang jelas aku sangat mengidolakannya.” Jungra menjelaskan dengan penuh semangat. Dia yang semula lebih tertarik dengan dunia k-drama kini mulai tertarik dengan dunia k-pop.

Eonni benar. Aku yakin Jimin Oppa akan memiliki banyak penggemar jika dia menjadi idola. Dan fancam yang khusus menyorotnya pasti akan mendapat views yang banyak.”

Jungra mengangguk penuh semangat. Sedetik kemudian wajah Jungra berubah murung, teringat dengan apa yang sebenarnya terjadi pada anak-anak Bangtan.

Jungra POV

Aku menjadi sedih jika mengingat kisah mereka. Mereka dilarang keras oleh para orang tua untuk mengekspresikan diri dan terjun dalam dunia hiburan. Aku paham jika mereka tidak sekedar ingin tenar tapi juga ingin menyampaikan pesan penuh semangat melalui musik. Tapi apa daya mereka tidak bisa melakukan itu.

Love Is Not Over ✔Where stories live. Discover now